// Kode ini gak perlu diikutkan jika di template Anda sudah ada, cek ada dengan Ctrl+F lalu ketik jquery dan tekanEnter

Kamis, 14 Mei 2015

Inovasi Panen dan Pasca Panen Selada : "Keuntungan penerapan cara penanganan yang baik (GMP) pada saat panen dan pasca panen sayuran".



Inovasi Panen dan Pasca Panen Selada

Petani tradisional umumnya kurang memahami dan menerapkan cara penanganan sayuran yang baik. Sedangkan petani maju sudah memahami dan menerapkan cara penanganan  yang baik pada saat panen dan pasca panen sayuran tersebut

 


K
euntungan penerapan cara penanganan yang baik (GMP) pada saat panen dan pasca panen 
sayuran adalah mengurangi kehilangan hasil panen akibat penanganan yang tidak tepat sehingga jumlah bahan yang dapat dimakan semakin meningkat. Cara penanganan yang baik pada panen dan pasca panen sayuran juga bertujuan untuk memperpanjang umur simpan karena penanganan yang baik dan sesuai standar operasional prosedur akan  menghasilkan sayuran dengan kualitas yang baik. Dengan demikian, petani memperoleh hasil panen yang lebih banyak, nilai jual yang lebih tinggi  serta dapat menjangkau pasar yang lebih luas sehingga meningkatkan produktivitas petani.

Selada Daun atau Selada Keriting (Lactuca sativa var. crispa L.)
            Selada merupakan bahan utama pembuatan salad. Ada banyak sekali jenis selada yang tumbuh di dunia, namun di Indonesia hanya beberapa jenis saja yang dibudidayakan. Sebagian masih diimpor dan mahal harganya. Selada keriting, selada lolloroso, lettuce termasuk contoh selada yang bisa ditemukan di pasar tradisional atau supermarket terkemuka.
Tanaman ini membentuk roset yang longgar, dapat dipanen pada umur 2-3 bulan dari waktu menabur atau menebar benih atau tergantung pada ciri-ciri ketuaan tanaman. Untuk selada keriting dapat dipanen apabila jumlah daun sudah maksimal dan rapat serta berumur antara 30-60 hari setelah sebar benih.

Penerapan Cara Penanganan yang Baik pada saat Panen dan Pasca Panen Selada
a.      Panen
            Cara pemanenan selada keriting adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman serta akar-akarnya atau dengan memotong pangkal batang di atas tanah. Untuk tanaman selada yang dibudidayakan secara vertikultur sebaiknya menggunakan cara pemanenan dengan memotong pangkal batang di atas tanah, karena menghasilkan sayuran yang lebih bersih.

 
Gambar 1. Pemanenan Selada
Dokumen Penulis
 b.      Pasca Panen
Umumnya selada dikonsumsi secara segar seperti hidangan salad. Oleh  karena itu, penanganan pasca panen selada membutuhkan perlakuan khusus dibanding penanganan sayuran pada umumnya.
Cara penanganan pasca panen selada harus memenuhi persyaratan  sebagai berikut :
1.      Higienis/bersih, bebas dari mikroorganisme pathogen dan cemaran hama penyakit.
2.      Organik, sayuran selada dibudidayakan dalam media tanah humus.
3.      Aman dan bebas dari bahan kimia, herbisida dan fungisida.
4.      Tahapan pasca panen seperti pengumpulan, pembersihan, sortasi, pengemasan, penyimpanan serta pemasaran harus memenuhi standar operasional prosedur cara penanganan yang baik pada pasca panen sayuran selada.


Gambar 1. Pengemasan                             Gambar 2. Sortasi
                                                              Dokumen Penulis                                   Dokumen Penulis  


Gambar 1. Selada Siap Dipasarkan
Dokumen Penulis

Pengolahan Selada Menjadi Hidangan Salad


Salad adalah campuran sayuran, buah atau keduanya yang disantap bersama saus atau dressing. Umumnya disuguhkan dingin atau temperatur ruang. Bahan salad bisa berupa sayuran segar atau matang, buah, daging, kacang-kacangan, dan karbohidrat. Selada merupakan bahan utama pembuatan salad. Selada biasanya disajikan setelah disobek-sobek, bukan diiris. Pengirisan membuat selada menjadi pahit.

Bahan Salad
  • Pilih daun selada  seperti daun selada keriting selada lolloroso, lettuce.
  • Tambahkan sayuran hijau seperti bayam, brokoli, buncis dan asparagus.
  • Hidupkan dengan bahan berwarna cerah seperti paprika merah, bawang Bombay, tomat dan wortel.
  • Renyahkan dengan ketimun, apel, seledri dan pir.
  • Segarkan rasanya dengan nanas, tomat, jeruk mandarin dan olive.
  • Lengkapi protein dengan ikan panggang, salmon, tahu dan udang.
  • Beri toping keripik, wijen dan cornflake.
  • Kemudian diberi mayones dan cuka.
Salad sering disebut sebagai hidangan pembuka, namun salad juga bisa menjadi hidangan utama. Salad sebagai hidangan utama harus mengandung karbohidrat, protein dan sayuran. Karbohidrat dalam salad seperti kentang, pasta dan roti. Protein terdapat pada ayam, daging, ikan, udang dan daging asap. Sedangkan sayuran yang ada di salad seperti selada, paprika, ketimun dan bawang Bombay. Salad bisa juga dijadikan hidangan penutup yang biasanya diberi isi buah-buahan.

Pekanbaru, 15 Mei 2015

Penulis,

Naomi Simanihuruk, S.T.P
PSM Muda
UPTP Balai Latihan Transmigrasi Pekanbaru

0 komentar:

Posting Komentar